Tahukah Anda! Obat Nyamuk Bakar Berbahaya dari Rokok
Rakyat.co.id - Obat nyamuk bakar adalah obat yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama bagi yang ada di sekitar ruangan yang ada obat nyamuk. Untuk mengusir nyamuk dari rumah dan tak menggigit kita, biasanya cara yang kita pakai adalah dengan menggunakan obat nyamuk.
Cara penggunaannya mudah, hanya dibakar.
Sayang, cara ini menghasilkan debu dan asap yang tentu saja bisa mengganggu kesehatan kita. Berdasarkan penelitian, banyaknya debu atau asap yang dihasilkan dari obat nyamuk bakar bisa merusak kualitas udara sehat. Akibatnya, kondisi kesehatan kita pun terganggu.
Membakar satu buah obat nyamuk bakar bisa menghasilkan particulate matter (PM) 2,5 yang sama banyaknya jika kita menyalakan 75 batang rokok. Angka tersebut merupakan partikel polusi yang terdiri dari potongan kecil, lebih kecil daripada diameter sehelai rambut, zat padat atau cair yang ada di udara. Partikel ini bisa meliputi debu, kotoran, arang, asap, atau cairan.
Tentu saja partikel ini berbahaya, karena bisa masuk ke paru-paru bahkan ke dalam darah, sehingga bisa menimbulkan gangguan pada paru-paru dan jantung. Kondisi tersebut juga bisa memicu asma dan kanker paru-paru, terutama pada bayi, anak, dan lansia.
(Nova)
Cara penggunaannya mudah, hanya dibakar.
Sayang, cara ini menghasilkan debu dan asap yang tentu saja bisa mengganggu kesehatan kita. Berdasarkan penelitian, banyaknya debu atau asap yang dihasilkan dari obat nyamuk bakar bisa merusak kualitas udara sehat. Akibatnya, kondisi kesehatan kita pun terganggu.
Membakar satu buah obat nyamuk bakar bisa menghasilkan particulate matter (PM) 2,5 yang sama banyaknya jika kita menyalakan 75 batang rokok. Angka tersebut merupakan partikel polusi yang terdiri dari potongan kecil, lebih kecil daripada diameter sehelai rambut, zat padat atau cair yang ada di udara. Partikel ini bisa meliputi debu, kotoran, arang, asap, atau cairan.
Tentu saja partikel ini berbahaya, karena bisa masuk ke paru-paru bahkan ke dalam darah, sehingga bisa menimbulkan gangguan pada paru-paru dan jantung. Kondisi tersebut juga bisa memicu asma dan kanker paru-paru, terutama pada bayi, anak, dan lansia.
(Nova)
Post a Comment