Header Ads

Nasib Guru Honorer

Rakyat.co.id - Banyak yang memuji guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi kita tahu kenyataannya, guru honorer di Indonesia hanya dibayar seratus lima puluh ribu rupiah sebulan. Mungkin sebagian diantara kalian akan kaget mengetahuinya. Iya betul, cukup dengan selembar uang seratus ribuan dan selembar lima puluh ribuan.


Dijaman yang serba mahal seperti sekarang uang sebanyak itu hanya dapat apa? Buat transportasi ke sekolah saja pasti sangat kurang. Khususnya guru wanita, memiliki kebutuhan bedak, lipstik, pulsa dan lain-lain. Ini hanya kebutuhan sendiri. Jika memiliki anak, bagaimana guru honorer tersebut menyambung hidupnya.

Hanya dengan 150ribu mungkin anda berpikir suami atau istri guru honorer gajinya berjuta-juta. Tetapi dikutip dari penulis Fitria Pinasti, suaminya hanya guru honorer juga. Inilah kuasa Tuhan. Tuhan itu Maha Kaya dan rejeki tidak selalu tentang banyaknya materi, kata Fitria. Menurut agama, materi bukan dari seberapa banyak yang kita dapatkan melainkan seberapa banyak yang mampu kita berikan untuk orang lain, salah satunya murid-murid saya.

Bahkan banyak teman seperjuangan masih rela jauh-jauhan dari keluarga demi mengabdikan diri mereka di sebuah pulau yang jauh. Mereka pasti tidak terpikirkan oleh hal ini, tetapi hati nurani lah yang memanggilnya. Belum lagi sinyal telekomunikasi dan listrik yang tidak tersedia.

Penghargaan yang mereka dapat tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan. Jangankan gaji, kadang mereka dibayar dengan ucapan terima kasih saja. Ini demi mencerdaskan kehidupan bangsa, tetap mereka bertahan dengan hal ini.

Guru adalah ujung tombak pendidikan negeri ini. Jika ingin pendidikan Indonesia maju, jangan ubah kurikulum seenaknya saja, pakai sistem full day school lagi. Kasihan anak-anak jika terlalu tertekan dalam sekolah. Tingkatkan dulu kesejahteraan ujung tombaknya. Merekalah yang melahirkan masa depan bangsa ini. Sekali-sekali guru hororer bisa bersuara. Mengungkapkan apa yang selama ini dirasakan oleh mereka. Mereka lulus sarjana juga pakai uang.

Disaat mencerdaskan anak bangsa, penerus bangsa, mereka tidak dianggap ada. Apalagi kesejahteraan mereka yang diabaikan. Jangan cuma kaum kalian saja yang diperdulikan dengan gaji yang sudah tinggi dikasih fasilitas yang mewah lagi.

Demikian curhatan guru honorer yang saya rangkum untuk dijadikan inspirasi dan pembelajaran untuk kita semua. Semoga kita dapat menghargai profesi masing-masing.

Sumber: http://tz.ucweb.com/11_2FbeH

1 komentar

Unknown mengatakan...

tes komentar

Jangan lupa ketik komentarnya setelah membaca berita atau artikel di Rakyat.co.id

Diberdayakan oleh Blogger.